Contact Info
Pas bisnis / founder / owner / C-Level / PM mau bikin software — dilema pertama biasanya akan ketemu ini:
mending software house atau freelancer?
dan ini bukan cuma soal harga.
Ini adalah soal resiko dan time to value.
Di artikel ini kita bahas beda fundamentalnya dan kapan masing-masing jadi pilihan terbaik.
Apa itu Software House?
Software house adalah perusahaan / team resmi yang fokus bikin software secara end to end.
Biasanya terdiri dari:
PM / BA
UI/UX
Dev FE / BE / Mobile
QA / Tester
DevOps
Support ops
Software house itu organisasi.
Kelebihan Software House
resource besar → scalable
ada QA process
manajemen resiko lebih kecil
ada kontrak resmi, legal
stabil, continuity lebih terjaga
support after launch biasanya jauh lebih rapi
Kekurangan Software House
harga lebih tinggi
requirement harus lebih jelas di awal
Apa itu Freelancer?
Freelancer adalah individual pekerja lepas yang di-hire untuk ngerjain software atau bagian tertentu dari software.
Kelebihan Freelancer
harga lebih murah
communication bisa jauh lebih cepat 1–1
cocok untuk project kecil atau rapid experiment
Kekurangan Freelancer
1 orang pegang semuanya → resiko tinggi
kalau sakit / off / hilang komunikasi → project bisa berhenti
tidak selalu ada QA / tester
continuity / maintainability lebih rawan
Bedanya Software House vs Freelancer (ringkas padat)
| Parameter | Software House | Freelancer |
|---|---|---|
| Resource | Banyak (team) | Single |
| Resiko | Lebih kecil | Lebih tinggi |
| Harga | Lebih tinggi | Lebih murah |
| Quality Control | Ada QA / SOP | tergantung orangnya |
| Support after launch | Biasanya lebih rapi | sering tidak ada |
| Cocok untuk | product serius, core system, jangka panjang | tugas kecil, MVP cepat, modul ringan |
Mana yang Tepat?
Pilih Software House kalau:
kamu butuh product yang akan dipakai banyak user
critical system bisnis
butuh sustain & maintain bertahun-tahun
kamu akan scale / iterasi terus
ini paling ideal untuk: startup serious, company, enterprise, B2B SaaS, core system internal
Pilih Freelancer kalau:
budget masih terbatas
pekerjaan kecil → landing page, one module, fitur minor
ini masih explorasi ide MVP super awal
Ini cocok untuk: experiment awal, test market awal, side project kecil.
Kesimpulan
Tidak ada jawaban absolut software house selalu lebih baik atau freelancer selalu lebih baik.
Yang benar adalah: pilih berdasarkan resiko + tujuan bisnis + horizon waktu.